Jakarta, 11 Juni 2025 — Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., secara resmi melantik dan mengambil sumpah jabatan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kendari dalam upacara khidmat yang berlangsung di Gedung Mahkamah Agung RI, Jakarta. Acara ini merupakan bagian dari pelantikan serentak bagi 16 Ketua Pengadilan Tingkat Banding dari lingkungan Peradilan Agama di seluruh Indonesia.
Rangkaian acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, disusul dengan Hymne Mahkamah Agung yang menggugah semangat pengabdian seluruh aparatur peradilan. Selanjutnya, Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung RI membacakan Surat Keputusan Ketua MA RI mengenai pengangkatan pejabat baru.
Acara utama berupa pengambilan sumpah jabatan dilakukan oleh Ketua Mahkamah Agung RI kepada Drs. H. Damsir, S.H., M.H. sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kendari, menggantikan Dr. H. Mame Sadafal, M.H., yang kini mengemban amanah baru sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Samarinda.
Setelah sumpah diucapkan, dilakukan penandatanganan berita acara sumpah jabatan dan pakta integritas, yang menegaskan komitmen pejabat yang dilantik terhadap nilai-nilai profesionalisme dan integritas. Ketua Mahkamah Agung RI kemudian melakukan pemasangan kalung jabatan sebagai simbol resmi pengukuhan. Momen ini disertai lantunan lagu "Bagimu Negeri", menciptakan suasana haru dan penuh makna.
Acara dilanjutkan dengan upacara serah terima jabatan, yang menandai transisi kepemimpinan secara formal dan penuh kehormatan.
Dalam sambutannya, Ketua Mahkamah Agung RI menyampaikan pesan penting kepada seluruh pimpinan pengadilan:
“Pimpinan pengadilan bekerja bukan sekedar untuk karir atau prestasi pribadi, tetapi untuk melayani. Kehadirannya harus menjadi penggerak perubahan, dan pada akhirnya menjadi bagian dalam membangun sistem hukum yang berkeadilan,” tegas Prof. Dr. H. Sunarto, S.H., M.H.
Beliau juga menekankan bahwa seorang pemimpin harus mampu menunjukkan keteladanan, menjaga marwah lembaga, dan berkontribusi nyata terhadap keadilan di masyarakat.
Setelah seluruh rangkaian prosesi selesai, acara ditutup dengan pemberian ucapan selamat dari Ketua Mahkamah Agung RI dan para undangan kepada para pejabat yang dilantik. Ucapan selamat ini menjadi simbol dukungan moral dan harapan agar para pimpinan yang baru mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.
