Jum'at tanggal 17 Dzulhijjah 1446 H/13 Juni 2025 M.
Pengadilan Tinggi Agama Kendari melaksanakan sholat jumat di Masjid Al Ihsan Pengadilan Tinggi Agama Kendari dan yang bertindak sebagai khatib beserta imam adalah Bapak Drs. Abdul Mujib Affandi Yakub, M.H. merupakan Hakim Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Kendari. Beliau dalam khutbah singkat ini, mengajak kita merenung dan memaknai hikmah ibadah haji sebagai transformasi diri, Dalam setiap rangkaian ibadah haji, terdapat pembelajaran yang dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ketika jemaah haji mengenakan pakaian ihram, mereka menanggalkan segala bentuk status sosial, pangkat, dan kemewahan duniawi. Semua tampil dalam kesederhanaan yang sama. Ini mengajarkan kita bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, tidak boleh ada diskriminasi berdasarkan status, kedudukan, atau kekayaan seseorang, ucap beliau
Dalam ibadah sa'i, jamaah haji berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ini mengajarkan kesabaran dan ketekunan dalam melayani. Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, kita harus sabar menghadapi berbagai karakter dan kebutuhan yang beragam. Sebagaimana firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: "Yaaa aiyuhal lazeena aamanus biro wa saabiro wa raabitoo wattaqul laaha la’allakum tuflihoon” yang artinya Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu semua dalam taat kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan meninggalkan perbuatan maksiat dan segala larangan dengan cara menjauhinya serta bertobatlah, dan kuatkanlah kesabaranmu terhadap musibah yang menimpamu maupun tingkah laku orang yang mungkin terasa menyakitkan." (QS. Ali Imran: 200).
Penutup mari kita niatkan pekerjaan ataupun profesi kita sebagai jalan ibadah. Jangan terjebak dalam ambisi dunia, tapi jadikan pekerjaan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dalam memaknai ibadah haji selaras dengan nilai-nilai yang dapat kita laksanakan dalam melakukan pelayanan prima di pengadilan, seperti transparansi - seperti kejernihan air zamzam, profesionalitas - seperti ketepatan waktu dalam manasik haji, responsivitas - seperti kesiapan menjawab panggilan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, akuntabilitas – seperti pertanggungjawaban amal di hadapan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan empati - seperti rasa persaudaraan sesama jamaah haji, kata beliau.