KENDARI — Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Kendari mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Kaum Rentan Berhadapan dengan Hukum bagi Tenaga Teknis di Lingkungan Peradilan Agama yang dilaksanakan secara daring. Kegiatan ini mengangkat tema “Komunikasi Terhadap Kaum Rentan”, sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan aparatur peradilan agama dalam memberikan pelayanan hukum yang inklusif dan berkeadilan.

PTA Kendari tergabung dalam Zona 17 bersama Pengadilan Tinggi Agama Palu, PTA Manado, dan PTA Gorontalo. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh tenaga teknis dari jajaran PTA dan Pengadilan Agama (PA) di wilayah masing-masing.

Hadir sebagai narasumber, Hariyanti, S.Pd., seorang guru dari Yayasan Sekolah Luar Biasa (SLB) Muhammadiyah Kota Palu. Dalam pemaparannya, beliau menekankan pentingnya membangun komunikasi yang empatik dan memahami karakteristik kaum rentan, seperti penyandang disabilitas, anak-anak, dan kelompok marginal lainnya yang berhadapan dengan hukum.

“Komunikasi terhadap kaum rentan memerlukan pendekatan khusus. Petugas peradilan harus memiliki kesabaran, mampu membaca bahasa tubuh, dan memahami psikologis para pihak agar pelayanan hukum yang diberikan benar-benar memenuhi asas keadilan bagi semua,” jelas Hariyanti.

Sebagai moderator, Agus Sukamto, S.Ag., Kepala Bagian Perencanaan dan Kepegawaian PTA Palu, memandu jalannya diskusi dan tanya jawab yang berlangsung aktif. Para peserta dari berbagai wilayah antusias mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman terkait pelayanan hukum kepada masyarakat rentan.

Melalui kegiatan Bimtek ini, diharapkan tenaga teknis di lingkungan peradilan agama, khususnya PTA Kendari dan jajarannya, semakin siap menghadapi tantangan dalam memberikan pelayanan hukum yang ramah bagi kaum rentan.