Print this page

Pengadilan Tinggi Agama Kendari Menyelenggarakan Acara Pembinaan Hakim dan CPNS Se-Wilayah PTA Kendari: Menanamkan Nilai Istiqomah, Integritas, dan Keteladanan

11 Juli 2025 Berita 324
Pengadilan Tinggi Agama Kendari Menyelenggarakan Acara Pembinaan Hakim dan CPNS Se-Wilayah PTA Kendari: Menanamkan Nilai Istiqomah, Integritas, dan Keteladanan

Kendari, 11 Juli 2025 - Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Kendari menggelar kegiatan pembinaan bagi para hakim dan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan peradilan agama se-wilayah PTA Kendari. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua PTA Kendari bapak Drs. H. Damsir, S.H., M.H., didampingi Wakil Ketua PTA Kendari bapak Drs. H. Ayep Saepul Miftah, S.H., M.H. Dengan mengusung tema besar tentang pembentukan karakter aparatur peradilan agama yang berintegritas dan bertanggung jawab, kegiatan pembinaan ini menekankan pentingnya hidup yang sejahtera dunia dan akhirat sebagaimana visi utama yang disampaikan: "Hidup Sejahtera Dunia dan Akhirat."

Acara dibuka oleh MC yaitu ibu Iko Tara Kirana, A.Md., dilanjutkan dengan pengenalan hakim baru dan CPNS baru pada masing-masing satuan kerja di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Kendari, acara dilanjutkan dengan pemberian arahan oleh bapak Drs. H. Damsir, S.H., M.H.

Dalam arahannya, Ketua PTA Kendari menegaskan bahwa untuk meraih visi tersebut, setiap aparatur perlu menjalankan tiga misi penting, yaitu menjadi insan yang bertaqwa, bersyukur, serta mampu memperoleh petunjuk dalam kehidupan. Ketiganya menjadi landasan utama dalam membentuk pribadi yang lurus, tangguh, dan mampu menjaga istiqomah dalam bekerja dan berkehidupan. Sebagai bagian dari materi pembinaan, peserta diajak untuk memahami konsep istiqomah sebagai fondasi utama dalam menjaga integritas moral. Disampaikan bahwa istiqomah tidak dapat dibeli dengan harta, pangkat, maupun kekuasaan. Ia hanya dapat diraih melalui kesungguhan, keikhlasan, dan kedekatan kepada Allah SWT.

Namun demikian, terdapat dua penyakit utama yang mengancam seseorang dari istiqomah:

  1. Rasa takut berlebihan, seperti takut kehilangan harta atau kedudukan
  2. Ketiadaan prinsip dan pendirian dalam hidup, yang menjadikan seseorang mudah terombang-ambing dalam mengambil keputusan dan sikap.

Untuk menunjang keistiqomahan dalam hidup, disampaikan tiga aspek penting yang perlu dijaga oleh setiap aparatur:

  • Istiqomah dalam lisan, yakni menjaga tutur kata agar selalu berfaedah dan tidak menyakiti hati orang lain
  • Istiqomah dalam hati, yaitu dengan menahan hawa nafsu dan menjaga niat agar selalu lurus dan bersih
  • Istiqomah dalam anggota badan, karena seluruh anggota tubuh kelak akan menjadi saksi atas segala amal perbuatan di akhirat.

Materi pembinaan juga menekankan pentingnya integritas moral, sebagaimana dikutip dari pandangan Prof. Frans Magnis Suseno. Integritas mencakup nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, rendah hati, tidak menipu, tidak munafik, serta selalu berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai standar dan berkualitas. Integritas yang kuat akan mendorong aparatur peradilan untuk menjadi pribadi yang dapat dipercaya dan menjadi teladan di lingkungan kerja maupun masyarakat.

Pembinaan juga menyinggung karakter-karakter manusia terbaik, antara lain:

  • Memiliki akhlak mulia dan takwa tinggi
  • Suka menyambung tali persaudaraan
  • Banyak memberi manfaat bagi sesama
  • Sederhana dalam urusan dunia 
  • Menjaga lisan dan tangannya dari menyakiti orang lain.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan pemberian arahan singkat oleh bapak Wakil Ketua PTA Kendari Drs. H. Ayep Saepul Miftah, S.H., M.H., beliau memberikan arahan kepada hakim baru dan CPNS baru untuk selalu mengutamakan “attitude”, kinerja dan kemampuan yang baik jika tidak dibarengi dengan perilaku yang baik maka sama saja tidak ada kebaikan didalamnya.

Pembinaan ini menjadi pengingat bahwa amanah sebagai aparatur peradilan agama bukan sekadar pekerjaan, melainkan ibadah dan bentuk tanggung jawab kepada Allah dan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan semangat istiqomah, integritas moral, dan karakter teladan agar setiap langkah dan keputusan yang diambil benar-benar membawa maslahat dan keadilan bagi semua pihak. Melalui kegiatan pembinaan ini, PTA Kendari berharap seluruh hakim dan CPNS mampu menjadi insan yang tidak hanya profesional dalam menjalankan tugas, tetapi juga memiliki kekuatan spiritual, etika, dan moral yang kokoh untuk menjadi pilar keadilan.

REYHAN AKBAR, S.T.

Latest from REYHAN AKBAR, S.T.